Yogyakarta, 2 Juni 2025 — Dalam rangka menjawab tantangan pendidikan di era digital yang terus berkembang pesat, SMP Negeri 15 Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan inovatif bertajuk “Transformasi Pendidikan Digital: Integrasi Coding dan AI di Kelas” bagi Bapak dan Ibu guru. Kegiatan ini berlangsung di Ruang AVA Mabelta, Senin (2/6/2025), pukul 13.00–15.00 WIB, dan menjadi momentum penting bagi para guru untuk memperkaya wawasan dan kompetensi mereka dalam menghadapi dinamika pembelajaran abad ke-21.
Acara ini menghadirkan narasumber utama Dr. M. Tamimuddin H., S.T., M.T., seorang Widyaiswara Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) DIY, yang telah dikenal luas sebagai pengembang inovasi dalam bidang teknologi pendidikan. Dipandu oleh Mega Ayu Wulandari, S.Pd. sebagai moderator, serta Dwi Rita Surawandari, S.Pd. sebagai Pembawa Acara. Sesi ini berlangsung secara interaktif, edukatif, dan penuh antusiasme dari para peserta.
Pada presentasinya, Dr. Tamimuddin menyoroti pentingnya transformasi digital dalam dunia pendidikan, khususnya dengan mengintegrasikan dua elemen utama: kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan coding. Menurutnya, integrasi ini bukan hanya sekadar mengikuti tren teknologi, tetapi merupakan kebutuhan esensial dalam menciptakan pengalaman belajar yang kreatif, kontekstual, efisien, dan menyenangkan bagi peserta didik. AI dan coding mampu memberikan dimensi baru dalam pembelajaran yang lebih personal, adaptif, dan berorientasi pada pengembangan kompetensi masa depan.
Salah satu momen paling menarik dalam kegiatan ini adalah saat Dr. Tamimuddin memperkenalkan platform pembelajaran berbasis AI hasil pengembangannya sendiri, yaitu mtamim.com dan mtamim.my.id. Platform ini dirancang khusus untuk mendukung tugas-tugas guru yang selama ini cenderung repetitif dan menyita waktu. Melalui antarmuka yang mudah digunakan serta fitur yang fungsional, platform ini memungkinkan guru untuk menyusun Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang terintegrasi langsung dengan Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Selain itu, guru juga dapat membuat soal-soal uraian lengkap dengan rubrik penilaian yang jelas dan objektif, serta menyusun soal pilihan ganda yang telah dilengkapi dengan kunci jawaban dan penjelasan logis untuk tiap opsi yang tersedia. Tidak hanya itu, platform ini juga menyediakan fitur AI Design Maker, yang dapat secara otomatis menciptakan media visual edukatif yang menarik dan relevan sehingga proses pembelajaran menjadi lebih interaktif dan menyenangkan bagi siswa. Inovasi ini membuka ruang yang lebih luas untuk fokus pada aspek-aspek penting lain dalam pendidikan, seperti interaksi pembelajaran, penguatan karakter siswa, dan penciptaan pengalaman belajar yang bermakna.
Pada sesi lanjutan, workshop juga membahas aspek-aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran, meliputi strategi pembelajaran, media dan alat bantu, metode yang digunakan, hasil yang diharapkan, kondisi siswa, serta asesmen yang harus selaras dengan tujuan pembelajaran. Dr. Tamimuddin menekankan bahwa untuk mencapai pembelajaran yang efektif, guru harus mampu menyelaraskan tiga pilar utama pembelajaran, yaitu Tujuan Pembelajaran, Metode Asesmen, dan Aktivitas Pembelajaran. Ketiga elemen ini harus disusun secara harmonis agar proses pembelajaran tidak hanya berjalan teknis, tetapi juga bermakna dan berdampak jangka panjang.
Banyak guru mengungkapkan bahwa kegiatan ini membuka cakrawala baru dan memberi mereka inspirasi konkret untuk mulai mengintegrasikan teknologi digital ke dalam kelas mereka. Mereka juga merasa didukung dan tidak sendirian dalam proses transisi ke era digital karena adanya platform yang dapat diakses kapan saja dan sesuai kebutuhan.
Kegiatan ini juga merupakan implementasi nyata dari nilai-nilai karakter yang menjadi landasan budaya sekolah SMP Negeri 15 Yogyakarta, yaitu Humanis, Edukatif, Berdikari, Amanah, dan Tangguh (HEBAT). Melalui kegiatan ini, para guru didorong untuk tidak hanya menjadi pelaku dalam transformasi digital, tetapi juga menjadi pencipta inovasi, fasilitator pembelajaran yang inspiratif, dan pembina karakter peserta didik yang berintegritas.
Lebih dari sekadar pelatihan teknis, kegiatan ini menunjukkan bahwa pendidikan digital bukan lagi sesuatu yang bersifat opsional, melainkan kebutuhan mendesak yang harus direspons dengan cerdas dan bijak. Transformasi digital pendidikan bukan tentang mengganti peran guru dengan mesin, tetapi tentang memberdayakan guru dengan teknologi agar mereka bisa memberikan pembelajaran yang lebih relevan, menyenangkan, dan berdampak.
Melalui kegiatan ini, SMP Negeri 15 Yogyakarta menunjukkan komitmennya sebagai lembaga pendidikan yang responsif terhadap perkembangan zaman dan siap transformasi pembelajaran menuju masa depan yang lebih baik. (Erika)