Yogyakarta, 12 Juni 2025 – SMP Negeri 15 Yogyakarta menyelenggaraan kegiatan Workshop dan Sarasehan Guru serta Karyawan pada hari Kamis, 12 Juni 2025. Kegiatan ini berlangsung mulai pukul 12.30 hingga 15.30 WIB dan diikuti oleh seluruh warga sekolah, baik pendidik maupun tenaga kependidikan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya sekolah untuk menyatukan langkah dalam menjawab tantangan pendidikan yang semakin kompleks, serta memperkuat rasa kebersamaan dan kepedulian antarunsur sekolah. Melalui agenda ini, sekolah tidak hanya fokus pada peningkatan kualitas pembelajaran di kelas, tetapi juga memastikan bahwa lingkungan kerja dan budaya organisasi sekolah tumbuh secara sehat dan harmonis.
Para guru mengikuti sesi workshop pembelajaran dengan tema “Deep Learning: Pembelajaran yang Menyenangkan di Kelas”. Kegiatan berlangsung di Ruang Audio Visual (AVA), dipandu oleh Dwi Rita Surawandari, S.Pd. sebagai pembawa acara dan dimoderatori oleh Mega Ayu Wulandari, S.Pd. Workshop ini bertujuan memperkenalkan dan memperkuat pemahaman guru tentang pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning), yang tidak hanya berfokus pada penguasaan materi, tetapi juga pada transformasi cara berpikir, rasa empati, keterlibatan emosional, serta keterkaitan pembelajaran dengan nilai-nilai kehidupan yang dibersamai oleh Dr. Sumaryanta, S.Pd. M.Pd. selaku keynote speaker dari Widyaiswara BBGTK DIY.
Pada workshop ini, guru diajak untuk menciptakan proses pembelajaran yang berpijak pada prinsip mindful (berkesadaran), meaningful (bermakna), dan joyful (menyenangkan). Para peserta berdiskusi dan mengeksplorasi bagaimana menghadirkan pembelajaran yang menyentuh dimensi olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga. Mereka merancang strategi pembelajaran yang tidak hanya relevan secara akademik, tetapi juga membangun karakter siswa sebagai pribadi yang utuh dan bertanggung jawab.
Workshop ini juga menekankan integrasi nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Guru didorong untuk membina siswa agar memiliki delapan dimensi utama pelajar Pancasila: beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME serta berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, kreatif, cinta lingkungan, dan adaptif terhadap perubahan zaman. Dengan pemahaman ini, guru berperan aktif sebagai pembimbing perkembangan karakter siswa dan agen perubahan di dalam kelas.
Sementara itu, para karyawan sekolah mengikuti kegiatan sarasehan yang diselenggarakan di Ruang Tata Usaha. Melalui suasana kekeluargaan dan dialog terbuka, kegiatan ini menjadi ruang reflektif dan komunikatif bagi para tenaga kependidikan. Karyawan dari berbagai unit kerja seperti tata usaha, pustakawan, tenaga kebersihan, hingga petugas keamanan dapat meningkatkan efektivitas kerja dan pelayanan di lingkungan sekolah.
Kegiatan ini ditutup dengan refleksi bersama dan rencana tindak lanjut untuk menerapkan hasil pembelajaran dari workshop dan sarasehan ke dalam praktik nyata di sekolah. Seluruh peserta menyampaikan kesan positif terhadap kegiatan ini dan berharap agar kegiatan serupa terus dilaksanakan secara rutin sebagai bagian dari pembinaan profesional dan penguatan budaya sekolah.
Melalui kegiatan Workshop dan Sarasehan ini, SMP Negeri 15 Yogyakarta tidak hanya berupaya meningkatkan kompetensi individu, tetapi juga mempererat jejaring internal yang menjadi fondasi utama dalam membangun sekolah yang berkualitas, inklusif, dan berdaya tahan terhadap perubahan zaman. Sekolah percaya bahwa kolaborasi, komunikasi, dan kesadaran kolektif dari seluruh warga sekolah adalah kunci utama keberhasilan pendidikan yang berkelanjutan. (Erika)