Dalam upaya mewujudkan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan berpihak pada peserta didik, para guru SMP Negeri 15 Yogyakarta melaksanakan kegiatan Workshop Sekolah Inklusi dan Sekolah Ramah Anak pada hari Rabu, 22 Oktober 2025. Kegiatan ini menjadi langkah penting bagi sekolah dalam menguatkan komitmen memberikan layanan pendidikan yang adil, setara, dan nyaman bagi semua peserta didik. Workshop ini diisi oleh narasumber dari Universitas Negeri Yogyakarta yaitu Ibu Rizqi Lestari, S.Pd, M. Para guru diberikan pemahaman mendalam mengenai prinsip-prinsip pendidikan inklusi, hak-hak anak, serta strategi menciptakan ruang belajar yang aman dan ramah untuk semua. Melalui sesi diskusi dan simulasi, para guru diajak merefleksikan praktik pembelajaran yang selama ini dilakukan serta menemukan cara-cara kreatif untuk mendukung keberagaman di kelas.
Kepala sekolah menyampaikan bahwa pendidikan inklusi bukan hanya soal menerima siswa dengan kebutuhan khusus, tetapi juga menciptakan lingkungan yang menghargai perbedaan, mendorong partisipasi aktif, serta melindungi hak setiap anak. “Kami ingin memastikan bahwa setiap anak merasa diterima dan berharga. Guru memiliki peran penting sebagai ujung tombak perubahan budaya sekolah,” ujarnya dalam sambutan pembukaan.
Melalui kegiatan ini, sekolah berharap dapat terus memperkuat budaya positif, memperluas pemahaman tentang keberagaman, dan mengimplementasikan nilai-nilai sekolah ramah anak dalam setiap aspek kegiatan belajar mengajar. Workshop ini menjadi bukti nyata bahwa mewujudkan pendidikan inklusif adalah tanggung jawab bersama, dimulai dari kesadaran dan komitmen para pendidik.