Kamis, 24 Juli 2025 Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Yogyakarta berbincang-bincang hangat dengan Kepala SMP Negeri 15 Yogyakarta, Drs. Siswanto, M.Pd. dan Ibu Aulia Diah Pertiwi, M.Pd. selaku guru BK di Gazebo Literasi terkait program P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba). Dalam perbincangannya, Bapak Kepala menyampaikan bahwa SMP Negeri 15 Yogyakarta secara rutin dan terstruktur menyelenggarakan berbagai program untuk mengedukasi siswa tentang bahaya narkoba. Upaya ini diintegrasikan baik ke dalam kurikulum maupun kegiatan ekstrakurikuler. Beberapa program unggulan meliputi Sosialisasi Rutin yang bekerja sama dengan BNN Kota Yogyakarta, Integrasi Kurikulum dengan Materi tentang bahaya narkoba, serta peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) setiap tahun.
Edukasi tersebut tentu diperlukan adanya peran guru dan staf sekolah. Peran mereka tidak hanya sebatas mengajar di kelas, tetapi juga sebagai teladan dan pendamping baik itu guru mapel, guru BK, wali kelas dan seluruh tenaga pendidik. Mereka memegang peranan sentral dalam memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba. Selain peran guru dan staf, sekolah juga berkolaborasi dengan orang tua dan masyarakat karena hal itu merupakan kunci dalam perang melawan narkoba. Bersama komite, sekolah melaksanakan parenting yang bekerja sama dengan lingkungan dan tokoh masyarakat setempat.
Dalam mengatasi masalah narkoba di kalangan siswa, tantangan utama yang dihadapi adalah derasnya arus informasi dari media sosial dan lingkungan pergaulan siswa di luar sekolah yang sering kali memberikan gambaran yang salah tentang narkoba. Selain itu, sikap permisif dan kurangnya pengawasan dari lingkungan luar juga menjadi tantangan yang perlu dihadapi secara bersama-sama. Demi menghadapi tantangan tersebut diperlukan kolaborasi dengan masyarakat setempat. Salah satunya adalah dengan menjalin kolaborasi yang sangat erat dengan Kelurahan Bausasran dalam bentuk program Terpadu serta sebagai pusat informasi terlebih lagi Kelurahan Bausasran sendiri dicanangkan sebagai Kelurahan Bersih dari Narkoba.
Kepala sekolah juga menjelaskan apabila terdapat siswa yang teridentifikasi terlibat dalam penyalahgunaan narkoba maka akan ditangani dengan prosedur yang jelas dan humanis. Penanganan tersebut dapat berupa pendekatan konseling dengan identitas siswa yang dirahasiakan untuk melindungi dari sitgma. Selain itu juga dirujuk kepada profesional yang telah menjalin kerja sama yang solid dengan Puskesmas Danurejan II dan BNN Kota Yogyakarta.
Dengan terpilihnya SMP Negeri 15 Yogyakaarta sebagai peserta dalam program “Pelatihan Teknis Pendidik Sebaya Anti Narkotika atau Remaja Teman Sebaya” mendapat tanggapan positif baik dari siswa maupun guru. Siswa yang terpilih menjadi pendidik sebaya merasa bangga dan lebih percaya diri. Mereka antusias untuk berbagi pengetahuan dengan teman-temannya. Para guru melihat program ini sebagai sebuah terobosan yang efektif. Selain itu, program ini dapat memberdayakan siswa untuk menjadi agen perubahan, meringankan beban guru dalam melakukan sosialisasi, dan menciptakan iklim sekolah yang lebih suportif dalam pencegahan narkoba.
SMP Negeri 15 Yogyakarta memiliki harapan terbesar dalam terwujudnya Sekolah Bersih dari Narkoba yang sesungguhnya di mana seluruh warga sekolah memiliki kesadaran dan imunitas yang tinggi terhadap bahaya narkoba. Sekolah berharap dapat terus berinovasi dalam program P4GN, memperkuat sinergi dengan orang tua, masyarakat, dan instansi terkait, serta mencetak generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga sehat jasmani, rohani, dan bebas dari jerat narkotika. (Olp)