Pada Senin, 15 September 2025 murid-murid Kristiani kelas VII dan VIII melaksanakan Gladi Rohani di Goa Maria Sendang Sriningsih untuk menumbuhkan iman serta karakter murid-murid kristiani. Sejumlah 44 murid dan 6 guru pendamping mengikuti kegiatan rohani ini.
Di Goa Maria Sendang Sriningsih, para murid melaksanakan jalan salib dengan 14 pemberhentian. Kegiatan Olah Rohani ini dilaksanakan secara berkelompok, siswa kelas VII maupun VIII dicampur dengan masing-masing kelompok memiliki satu ketua.
Para murid kristiani serta guru-guru pendamping pergi menuju Goa Maria Sendang Sriningsih menggunakan bus. Di dalam bus, para murid dan guru menikmati perjalanan dengan saling berbincang dengan teman sebangku sambil diiringi musik serta canda tawa yang dapat menyatukan kegembiraan yang ada.
Setibanya di lokasi, para murid turun untuk berjalan menuju tempat awal Goa Maria Sendang Sriningsih, jalan yang menanjak membuat para murid merasa lelah namun memiliki tekad yang kuat. Setibanya di tempat awal, para murid akan dibagi perkelompok untuk saling bekerja sama. Dengan instruksi yang diberikan, para murid berjalan dengan tertib melewati setiap pemberhentian jalan salib secara bergiliran. Pada setiap pemberhentian, setiap siswa dalam kelompok berdoa, mengenang perjalanan Yesus, serta merefleksikan diri. Selain itu, di setiap pemberhentian akan ada aktivitas yang dilaksanakan sebagai bentuk tantangan dalam perjalanan, dan melatih kesabaran diri.
Setelah setiap kelompok melewati pemberhentian terakhir, terdapat tempat yang cukup luas dengan patung Tuhan Yesus. Di sana terdapat tulisan, βYang dapat kita bawa hanyalah yang telah kita berikanβ. Berada di depan, terdapat kotak untuk menaruh lilin, di sana siswa dapat berkomunikasi dengan Tuhan lewat berdoa. Tidak jauh dari sana terdapat patung Bunda Maria untuk berdoa dan menuangkan isi hati kita. Sesudahnya, para murid berkumpul di pendopo untuk makan bersama.
Kegiatan ini mengajak siswa untuk saling bekerja sama, menumbuhkan iman kristiani, dan belajar bahwa untuk mencapai suatu hal kita harus melewati rintangan yang ada dan tidak menyerah, seperti perjalan Yesus menuju kayu salib. (Atta/8B)