“Aku pergi dulu ya Bu”, Salsa menempelkan dahinya di tangan ibunya sebagai isyarat untuk berpamitan. “Iya nak hati-hati ya”. Ibunya membalas senyuman Salsa dengan hangat terhibur melihat kebahagiaan yang terpancar dari wajah anaknya. Dengan senyum penuh semangat terukir di wajahnya, Salsa melangkah menuju sekolah. Di sepanjang perjalanan benda-benda merah putih menghiasi sekitarnya, mengingatkannya akan bangsa yang ia cintai. Tempat dia lahir dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang.
Saat Salsa tiba di sekolah ada beberapa hal yang dia perhatikan. Seperti bendera Indonesia yang berkibar mengikuti irama angin atau lagu kebangsaan yang diputar sebagai latar belakang. Mata Salsa berbinar penuh semangat rasa kesabarannya untuk mengikuti lomba menipis. Usai bel berbunyi para siswa bergegas berbaris di lapangan untuk melaksanakan upacara bendera yang biasanya akan dilanjutkan dengan berbagai macam perlombaan.
“Kamu ikut lomba atau tidak Sal?”, tanya salah satu teman sekelasnya yang kemudian Salsa balas dengan anggukan. Iya dong, aku ikut lomba estafet karet. ketika temannya hendak merespon suara tegas terdengar melalui mikrofon memerintahkan semua orang untuk berbaris dengan rapi. Salsa memberi isyarat kepada temannya untuk melanjutkan percakapan mereka nanti yang disetujui dengan anggukkan.
Upacara bendera berjalan dengan lancar seperti aksi pengibaran merah putih, menyanyikan lagu kebangsaan, lagu 17 Agustus dan prosedur lainnya. Akhirnya acara yang paling dinantikan para murid pun tiba. Dan lomba yang salsa ikuti merupakan lomba yang pertama dilaksanakan. Salsa berjalan menuju tengah lapangan tempat para peserta berkumpul. Sementara yang tidak ikut bergabung duduk di pinggir lapangan untuk menyaksikan permainan yang akan segera dimulai.
Baik anak-anak mari kita latihan terlebih dahulu agar kalian semua bisa memahami cara bermainnya. Jadi begini, seorang guru memberikan instruksi kepada para siswa yang kemudian mereka praktikkan dengan antusias. Tidak lama kemudian lomba pun akhirnya dimulai. Lapangan dipenuhi dengan sorakan para siswa yan
mendukung kelasnya masing-masing. Babak pertama berakhir dengan sorakan meriah 8E dan babak finalnya dengan kemenangan 8E.
Woho kita menang, sambil mengangkat tangannya ke udara salsa melakukan tos bersama teman-temannya satu demi satu dengan tingkat antusiasme yang sama setiap saat. Rasa hangat menjalar di dadanya, mungkin ini hanya kemenangan kecil dan sederhana tetapi yang ia cari adalah momen itu sendiri untuk dinikmati bukan hasilnya secara keseluruhan.
Hari ini sangat menyenangkan dia berpikir.
Tinggalkan Komentar